_ Psikologi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
aq mo ngusulin
gmn kl halaman kontroversi ilmu psikologi dihapus saja. kalo pun da
kritik ttg suatu ilmu pengetahuan (ilmu apapun itu) sebaiknya
menggunakan sudut pandang filsafat, ilmu itu sendiri, atau ilmu lain
yang bersinggungan langsung dengan ilmu yang dikritik. jika agama
dijadikan sebagai dasar kritikan sebaiknya diletakan pada halaman agama
yg bersangkutan saja. psikologi sendiri dipelajari bukan saja oleh
penganut agama islam tetapi juga agama-agama lainnya. disisi lain banyak
juga orang yang mengkritik karena ketidakpahamannya, coba lihat halaman
kontroversi ilmu psikologi dimana argumennya berkutat pada naluri,
sementara psikologi lebih besar 100000x lipat dari naluri. dan setiap da kritikan yang tidak memberikan referensi. sebaiknya langsung dihapus saja. jangan sampai karena kritik yang terlalu tanpa bukti menurunkan pamor wikipedia INDONESIA
(percayalah, tunjukan halaman tentang kontroversi ilmu psikologi pada
teman anda yang sedikitnya pernah kuliah psikologi sampai dengan tingkat
3 (smt 6), maka mereka akan tertawa akan argumennya. bukan, bukan
tersenyam manyun, tapi benar2 tertawa) atau dibikinkan halaman khusus dengan judul yang spesifik dan bukti yang jelas. tidak seperti judul kontroversi ilmu psikologi yang terkesan seluruh dunia mengkontroversikannya. Nelwandi 04:34, 16 Oktober 2007 (UTC)
[sunting]Parapsikologi
Pernyataan bahwa parapsikologi merupakan salah satu cabang dari psikologi dipertanyakan keakuratannya dengan alasan:
Beberapa sumber yang diajukan yang sempat saya baca tidak ada yang
secara eksplisit menyatakan bahwa parapsikologi adalah cabang dari
psikologi, melainkan hanya menunjukkan kajian psikologi terhadap
gejala-gejala yang juga dibahas oleh parapsikologi.
Dalam artikel di en: tidak tercantum parapsikologi sebagai cabang psikologi, dan di artikel parapsychology tidak ada pernyataan sebagai cabang psikologi, bahkan dimasukkan ke dalam kategori pseudoscience.
[sunting]Parapsikologi adalah science dan cabang psikologi
Parapsikologi keliru kalau dianggap sebagai pseudoscience sebab
Parapsychological Association (organisasi parapsikologi) telah diakui
sebagai science dan merupakan afiliasi American Association for the
Advancement of Science (LIPI-nya Amerika Serikat) http://www.aaas.org/aboutaaas/
Parapsikologi memang berkembang pesat di negara-negara maju seperti di
eropa, amerika serikat, peneliti parapsikologi bahkan dari berbagai
disiplin ilmu lainnya, tidak hanya dari psikologi. Parapsikologi bahkan
telah dimanfaatkan oleh negara maju misalnya untuk kepentingan
intelejen, dsb (Kartoatmodjo, 1995).
Benarkan pernyataan bahwa parapsikologi tidak secara eksplisit
disebutkan sebagai cabang psikologi? Mari kita lihat pernyataan dibawah
ini However, there are other reasons. For me it is a question of
reminding myself, and others, of the potential of humankind. It is
greatly satisfying to participate in research as well as to teach
students about what may be the most exciting possibilities of the human
mind. It does not matter if we are talking about ESP scores in the lab
or reports of spontaneous cases. Regardless of the final explanation we
will be learning something about the abilities of the mind to process
information in what now seem to us to be unconventional ways. This will
certainly extend our current knowledge. Furthermore, I see
parapsychology as part of the emerging field of positive psychology, a
psychology devoted to growth and strengths, to positive abilities.
(Aspinwall & Staudinger, 2003). Transpersonal psychology concerned
with ultimate values (psi performance), unitive consciousness
(clairvoyance, telepathy), mystical experience (clairvoyance,
telepathy), spirit (non material force), cosmic consciousness
(clairvoyance, telepathy, precognition), and transcendent phenomena
(healing,ESP, miracles,prophecy), now parapsychology as part of
transpersonal psychology (Tart, 2004) .
Jadi pernyataan parapsikologi adalah bagian dari psikologi adalah
pernyataan yang benar dan jujur tapi ternyata ada orang yang memfitnah
hal tersebut. Mengapa masih terjadi fitnah tersebut? Kartoatmodjo (1995)
mengemukakan apabila diluar negeri banyak sarjana dari berbagai
disiplin ilmu tertarik untuk studi di bidang parapsikologi dan mereka
memiliki laboratorium untuk meneliti gejala-gejala paranormal, maka
dalam hal ini bangsa dan negara Indonesia masih jauh ketinggalan.
Bagaimana agar bangsa kita menjadi sekuat dan sehebat negara maju, salah
satunya mari kita pelajari parapsikologi. Wassalam
Daftar Pustaka
Aspinwall, L. G., & Staudinger, U. M. (Eds.) (2003). A psychology
of human strengths: Fundamental questions and future directions for a
positive psychology. Washington, DC: American Psychological Association.
Tart, C. (2004). On the scientific foundations of transpersonal
psychology: contributions from parapsychology. The Journal of
Transpersonal Psychology. 36, 1, 66-90.
Kartoatmodjo, S. Parapsikologi: Paragnosi, parergi dan data paranormal. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Parapsikologi dikategorikan sebagai pseudoscience di Wikipedia Bahasa Inggris. Jika dianggap keliru, silakan mengeditnya.
Mungkin pengakuan terhadap parapsikologi sebagai cabang psikologi
sudah diberikan beberapa ahli. Tetapi seperti perkembangan setiap ilmu
pada umumnya, pengakuan itu akan itu akan dimulai dari jumlah sedikit.
Sudah seberapa besar pengakuan itu sekarang? Ketiadaan divisi
parapsikologi di APA bisa menjadi salah satu indikatornya. Akankah itu berkembang? Sukar dipastikan dari sekarang.
Perbedaan pendapat bukan berarti memfitnah.
Mohon tidak menghapus tag meragukan sebelum diskusi ini tuntas.
Parapsikologi adalah cabang psikologi lihat Kihlstrom, F.J. 2000. Parapsychology. In Kazdin, A,E. Encylopedia of Psychology. Volume 8. Washington DC: American Psychological Association http://www.apa.org/books/4600100-terms2.pdf
Kalau mau membaca secara keseluruhan silahkan ke Universitas yang
berlangganan buku terbitan APA di situs EBSCOhost www.ebscohost.com/
atau membeli langsung lewat Internet di situs APA.
PARAPSYCHOLOGY is the branch of psychology that studies a
group of phenomena collectively known as psi, a term referring to the
transfer of information or energy that cannot be explained by known
physical or biological mechanisms. Psi phenomena include extrasensory
perception (ESP), the acquisition of information without mediation by
the sensory system(s), and psychokinesis (PK), action with mediation by
the motor system. ESP, in turn, is manifested by telepathy (thought
transference), clairvoyance (perception of objects that are not present
in the sensory field), precognition (perception of future events), and
postcognition (the perception, as opposed to the memory, of past
events). Parapsychology is a branch of psychology because the
phenomena it studies are mental (e.g., perceptual) or behavioral in
nature. It should be understood at the outset that psi phenomena might
well be explained in terms of normal processes (Kihlstrom, 2000).
Seandainya parapsikologi bukan cabang psikologi tentunya buku2 yang
jelas2 berisi parapsikologi pastilah tidak akan tercantum dan
diterbitkan di buku2 terbitan American Psychological Association (APA).
Dengan demikian parapsikologi tidak diragukan lagi sebagai salah satu
cabang psikologi. Lalu parapsikologi kan belum menjadi divisi di APA?
Hal tersebut bukanlah masalah sebab parapsikolog-parapsikolog sudah
terakomodir dalam divisi humanistic psychology baik itu dari
transpersonal psychology maupun positive psychology, buktinya
parapsikolog memegang jabatan-jabatan penting di divisi tersebut.
Silahkan baca Representation of parapsychology through the
"transpersonal psychology" section of Division 32 (Humanistic) is
adequate for the time being (Asher, 1975). I see parapsychology as part
of the emerging field of positive psychology, a psychology devoted to
growth and strengths, to positive abilities. Representation of
parapsychology can be seen in positive psychology as a part of section
of Division 32 humanistic psychology (Aspinwall & Staudinger, 2000).
Di Universitas2 luar negeri bahkan sudah memberikan gelar akademik
MA dan PhD (gelar internasional) dalam bidang psikologi dengan
konsentrasi parapsikologi. misalnya Universitas Edinburgh di United
Kingdom http://www.koestler-parapsychology.psy.ed.ac.uk/FAQs.html dan berbagai Universitas lainnya.
Penelitian parapsikologi memang membutuhkan banyak biaya,
membutuhkan pemahaman serta penguasaan psikologi eksprimen yang kuat dan
saat ini berkembang hanya di negara maju. Lalu apakah anda sudah
memahami penelitian eksperimental parapsikologi bung kusyadi? Pola pikir
saya jelas seperti seorang calon sarjana dari negara maju walaupun S1
dari dalam negeri.
Di Indonesia sendiri misalnya saya ambil contoh di Universitas
Indonesia penelitian awal parapsikologi sudah ditelaah oleh dosennya
seperti Ibu Noesjirwan, Pak Bastaman dan dalam tugas akhir para
mahasiswanya pun dipersilahkan untuk meneliti topik2 parapsikologi.
Parapsikologi bahkan sudah berkembang di Bali berkat jasa psikiater Ibu
Luh Ketut Suryani dari Universitas Udayana bekerjasama dengan
Universitas Edinburgh.
Saya selalu menyajikan tentang parapsikologi dari sumber yang tepat
dan terpercaya seperti American Psychological Association , Journal of
Transpersonal Psychology (Didirikan oleh para pendiri psikologi
transpersonal khusus penelitian para psikolog transpersonal) dan lain
sebagainya. Berbeda dengan anda yang tidak pernah mengutip satupun
sumber-sumber ilmiah dan anda terlihat sama sekali tidak memahami
parapsikologi baik itu teoritis maupun hasil-hasil penelitiannya, hal
ini bisa terlihat dari pembicaraan kita. Maaf mas kusyadi, bukan maksud
saya menggurui atau sok tahu. Saya sarankan kepada anda rajin-rajinlah
membaca seperti buku parapsikologi atau jurnalnya seperti yang sudah
cantumkan. Jangan sampai karena kurangnya pemahaman psikologi malah
membuat psikologi tidak berkembang khususnya di Indonesia karena
individu-individu yang tidak mempunyai kompetensi yang memadai,
bagaimana psikologi di Indonesia mau maju? benar begitu?
Daftar pustaka:
Aspinwall, L. G., & Staudinger, U. M. (Eds.) (2003). A psychology
of human strengths: Fundamental questions and future directions for a
positive psychology. Washington, DC: American Psychological Association.
Asher, J. (1975). Parapsychologist seek APA division. In APA
monitoring Psychology. Washington, DC: American Psychological
Association.
Kihlstrom, F.J. 2000. Parapsychology. In Kazdin, A,E. Encylopedia of Psychology. Volume 8. Washington DC: American Psychological Association
Wah, anda demikian menggebu-gebu, tapi jangan lupakan aturan di wikipedia seperti ini dan ini. Juga perlu diingat bahwa penyunting artikel ini, termasuk yang membahas parapsikologi (lihat ini), bukan cuma saya. Ini adalah ensiklopedia bebas yang mempunyai kebijakan dan pedoman.
Memang sumber yang saya ajukan tidak sebanyak anda (saya tidak sedang
membuat skripsi parapsikologi seperti anda), tapi argumen saya di atas
sudah cukup jelas dan beralasan.
Pendapat lain yang bisa dipertimbangkan, seperti tertulis di sini mengungkapkan istilah "mainstream
dalam psikologi" yang mempunyai pendapat yang berbeda. Sehingga saya
tetap berpendapat bahwa artikel ini harus menggambarkan perbedaan
pendapat tersebut dan tidak hanya memuat salah satu pendapat saja,
apalagi yang tidak termasuk mainstream. -- Kusyadi (bicara) 01:27, 4 Desember 2008 (UTC)
Mas kusyadi, anda selalu berputar-putar di masalah apakah
parapsikologi adalah cabang psikologi atau bukan. Padahal dalam
Ensikopledia psikologi yang dipublikasikan American Psychological
Association (Mainstream organisasi psikologi) diuraikan sebagai berikut
“PARAPSYCHOLOGY is the branch of psychology that studies a group of
phenomena collectively known as psi, a term referring to the transfer of
information or energy that cannot be explained by known physical or
biological mechanisms. Psi phenomena include extrasensory perception
(ESP), the acquisition of information without mediation by the sensory
system(s), and psychokinesis (PK), action with mediation by the motor
system. ESP, in turn, is manifested by telepathy (thought transference),
clairvoyance (perception of objects that are not present in the sensory
field), precognition (perception of future events), and postcognition
(the perception, as opposed to the memory, of past events).
Parapsychology is a branch of psychology because the phenomena it
studies are mental (e.g., perceptual) or behavioral in nature. It should
be understood at the outset that psi phenomena might well be explained
in terms of normal processes”. Perdebatan para ahli psikologi saat ini
bukan lagi soal apakah parapsikologi adalah cabang psikologi tetapi
tentang hasil eksperimen yang dilakukan apakah itu positif atau negatif,
dapat dilihat dalam buku dan jurnal psikologi (Psyhological Bulletin)
terbitan American Psychological Association (Kihlstrom, 2000).
Sebenarnya dari dahulu kala, saya menunggu dan sangat mengharapkan umpan
balik dari anda berupa hasil penelitian eksperimen yang negatif dari
parapsikologi (haruslah dari buku atau jurnal ilmiah) sebagai pembanding
setelah itu saya masukkan hasil penelitian yang positif alias berhasil
namun yang saya harapkan belum muncul sampai saat ini, bila anda
melakukan pembanding tersebut berarti kajian ilmiah akan berjalan
layaknya skripsi, tesis, disertasi karena yang dibahas serta disajikan
adalah hasil penelitian eksperimennya baik itu positif maupun negatif.
Saya sangat setuju perbedaan pendapat harus ditampilkan baik itu dari
kalangan psikologi yang sesuai dengan perkembangan kaidah keilmuan
psikologi di saat ini maupun non-psikologi (misalnya dari Austin Cline).
Harapan2 itulah yang saya tunggu2 dari anda.
Daftar pustaka:
Kihlstrom, F.J. 2000. Parapsychology. In Kazdin, A,E. Encylopedia of
Psychology. Volume 8. Washington DC: American Psychological Association
Di sini, kita bukan dua kubu yang mempertahankan pendapat salah satu
pihak. Kita dan para pengguna wikipedia lainnya bersama-sama menyunting
artikel sebaik mungkin. Tidak perlu menunggu masukan saya atau orang
lain, karena penyuntingan di sini sifatnya sukarela. Silakan saja anda
sunting artikel ini dengan mempertimbangkan sudut pandang netral. Juga tidak perlu terpaku di artikel ini saja, bila berminat anda dapat membuat artikel lebih lengkap tentang parapsikologi dalam artikel tersendiri dengan tetap menggunakan sudut pandang netral. -- Kusyadi (bicara) 02:50, 9 Desember 2008 (UTC)
[sunting]Pendapat lain
Buset deh ini halaman berantakan banget. Secara administratif tolong
pengguna yang bertanya jawab menggunakan tanda :: untuk membedakan siapa
yang ngomong apa. Yang pakai referensi gunakan <ref></ref> supaya rapih sedikit.
Keluar dari soal administratif, melihat sekilas dari pertentangannya
nampaknya pengguna muhaman arief menyatakan parapsikologi dari sudut
pandang parapsikologinya sendiri - jadi seperti agama tertentu yang
menyatakan agamanya dari sudut pandang agama tersebut - bukan dari sudut
pandang umum. Jadi saya lebih setuju dengan Kusyadi, karena lebih umum.
Kalaupun parapsikologi ngotot untuk dinyatakan sebagai cabang, maka
yang diperkenankan diartikel hanya pernyataan, "walaupun begitu beberapa
tokoh pro-parapsikologi berpendapat bahwa parapsikologi merupakan
cabang dari psikologi" (masukkan referensi) Serenity (bicara) 03:53, 9 Desember 2008 (UTC)
[sunting]Bagian tentang salah kaprah psikologi
Kayaknya bagian ini tidak diperkenankan untuk berdiri sendiri deh -
karena membuat isi ensiklopedia jadi berbunyi seperti kolom majalah.
Seinget gue sama seperti saat gue mengedit artikel Cuci Tangan di EN,
seharusnya bagian ini tidak berdiri sendiri, namun disunting dan
dimasukkan ke dalam artikel berupa kalimat dan referensinya. Serenity (bicara)
[sunting]Parapsikologi
Salam kenal serenity. Begini, saya menyatakan parapsikologi adalah
cabang psikologi utamanya diambil dari ensikopledia psikologi terbitan
American Psychological Association (APA), psikologi positif terbitan
APA, mainstream psikologi transpersonal yaitu journal of transpersonal
psychology. Buku-buku terbitan APA tersebut adalah sudut pandang umum
dari psikologi sebab APA adalah organisasi psikologi terbesar di dunia
dan terbitan buku atau jurnal tersebut pastilah sudah dipercaya.
Berdasarkan buku-buku APA tersebut yang diperdebatkan oleh ahli
psikologi saat ini adalah metodologi penelitian dan hasil penelitiannya.
Tugas akhir mahasiswa pun yaitu skripsi, tesis dan disertasi dalam
tinjauan pustaka diharuskan maksimal dari buku atau minimal jurnal,
lebih bagus lagi terbitan mainstream psikologi utamanya APA. Tinjauan
pustaka bukanlah sekedar pendapat tapi sumber ilmiah. Untuk lebih
lengkapnya ya silahkan dibaca bukunya yang sudah dicantumkan di daftar
pustaka. For mas kusyadi, insya allah saya akan menulis artikel
parapsikologi bila skripsi sudah selesai, soalnya skrg ini lagi bakal
sibuk untuk melakukan wawancara dan observasi. Oh ya, karena memang
skripsi saya berisi kombinasi psikologi jungian, psikologi transpersonal
dan parapsikologi jadi saya merasa perlu meluruskan tentang
parapsikologi supaya menambah pengetahuan. Sukses semua buat semua
pengguna wikipedia.
[sunting]Ensikopledia Psikologi terbitan American Psychological Association
American Psychological Association telah menerbitkan Enyclopedia of
Psychology (Ensikopledia Psikologi): 8 volume set (Kazdin, 2000).
Wikipedia Indonesia merupakan salah satu Ensikopledia sehingga sebaiknya
sebagai acuan utamanya mengacu kepada Ensikopledia Psikologi terbitan
American Psychological Association tersebut. Hal itu tentu saja akan
memperkuat nilai ilmiah Ensikopledia versi Wikipedia dan menambah
kepercayaan masyarakat pengguna psikologi. Manfaat lainnya yaitu
mencegah pendapat sembarangan yang malah menyesatkan masyarakat pengguna
jasa psikologi, hal tersebut mengacu kepada Himpunan Psikologi
Indonesia (2005) dalam kode etik psikologi pasal 14 b disebutkan “Dalam
melakukan publikasi keahliannya ilmuwan psikologi dan psikolog bersikap
bijaksana, wajar dan jujur dengan memperhatikan kewenangan sesuai
ketentuan yang berlaku untuk menghindari kekeliruan penafsiran serta
menyesatkan masyarakat pengguna jasa psikologi”.
Kazdin, A.E (Ed). 2000. Encylopedia of psychology. Volume 8. Washington DC: American Psychological Association.
Himpunan Psikologi Indonesia. 2005. Kode etik psikologi Indonesia: Pedoman pelaksanaan kode etik psikologi Indonesia. Jakarta: Himpunan Psikologi Indonesia.
Lebih baik terjun dulu ke dunia parapsikologi yang sebenarnya dari
pada copy paste ilmu dari orang lain tanpa praktek itu nama jarkoni (
bisa ngajari engga bisa ngelakoni ) saya adalah pengamat ilmu
metafisika, spiritual, al hikmah, fengshui, primbon dll. ternyata bisa
merasakan ilmu parapsikologi. kalau cuman baca buku saja engga bakalan
masuk 100% harus punya teman dan pengalaman. baru boleh ngomong. kalau
masih binggung ikut dong komunitas biar ada teman share ( Gus Sholeh)